Social Icons

Pages

Minggu, 15 Desember 2013

Konsep Region


KONSEP REGION
(WILAYAH)
DAN
REGIONALIZATION
(PERWILAYAHAN)

REGION 
Permukaan bumi tempat tinggal manusia dapat dikelompokkan menjadi beberapa wilayah atau region. Tiap region mempunyai ciri khas dengan region lainnya. Dengan kata lain region adalah sebahagian permukaan bumi yang dalam hal-hal tertentu berbeda dari daerah sekitarnya. 

Perkembangan konsep wilayah mempunyai sejarah yang panjang. Meskipun demikian penyajiannya secara sistematik baru dimulai sejak abad ke-19 yaitu tatkala ahli-ahli geografi berpendapat bahwa unit politik merupakan dasar yang belum cukup untuk menggambarkan suatu wilayah oleh ahli-ahli geografi pada saat itu lebih mengutamakan kepada unit alamiah. Penggolongan wilayah seperti  tersebut  terakhir ini disebut wilayah alamiah (natural region). Disamping penggolongan ini terdapat penggolongan wilayah yang didasarkan kepada kenampakan tunggal (single feature) seperti kenampakan iklim, vegetasi, atau hewan. Köppen  misalnya membuat wilayah iklim yang meliputi seluruh permukaan bumi.
Natural region dan single feature region, seperti disebutkan di atas adalah konsep wilayah sebelum perang dunia I. Perang dunia I dan II kedua konsep tersebut terus berkembang.

Berikut ini adalah konsep wilayah (region) menurut beberapa ahli.


  • Menurut R. E. Dickinson A region is an art whose physycal conditions are homogeneous (Wilayah adalah sesuatu yang kondisisi fisiknya homogen). 
  •  Menurut A. J. Hertson A region is a complex of land, water, air, plant, animal and man regarded in their special relations as together continuing a definite characteristic portion of the earth surface (Wilayah adalah komplek tanah, air, udara, tumbuhan, hewan dan manusia dengan hubungan khusus sebagai kebersamaan yang kelangsungannya mempunyai karakter khusus dari permukaan bumi). 
  • Menurut Fannemar A region is an area characterististized thouroughout by similiar surface features and which is contrasted with neighbouring areas (Wilayah adalah area yang digolongkan melalui kenampakan permukaan yang sama dan dikontraskan dengan area sekitarnya). 
  • Menurut Taylor A region may be defined as a unit are of the earth's surface distinguishable from amor area by the exhibition of some unifying characteristic of property (Wilayah dapat didefinisikan sebagai bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dari lainnya). 
  • Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/aspek fungsional. 
  • Menurut   Isard (1975) wilayah adalah suatu area yang memiliki arti (meaningful) karena adanya masalah-masalah yang ada di dalamnya sedemikian rupa, sehingga ahli regional memiliki interest di dalam menangani permasalahan tersebut, khususnya karena menyangkut permasalahan sosial-ekonomi.
Johnson (1976) memandang wilayah sebagai bentuk istilah teknis klasifikasi spasial dan merekomendasikan dua tipe wilayah : (1) Wilayah formal, merupakan tempat-tempat yang memiliki kesamaan-kesamaan karakteristik. (2) Wilayah fungsional atau nodal, merupakan konsep wilayah dengan menekankan kesamaan keterkaitan antara komponen atau lokasi/tempat. 

Murty (2000) mendefinisikan wilayah sebagai suatu area geografis, teritorial atau tempat, yang dapat berwujud  sebagai suatu negara, negara bagian, provinsi, kabupaten, distrik dan perdesaan.  Tapi suatu wilayah pada umumnya tidak sekedar merujuk suatu tempat atau area, melainkan merupakan suatu kesatuan ekonomi, politik, sosial, administrasi, iklim atau geografis, sesuai dengan tujuan pembangunan atau kajian.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah adalah bagian atau daerah di permukaan bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas dan membedakan wilayah tersebut dari wilayah lainnya. Misalnya, wilayah hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan wilayah perdesaan. Ketika kita menelaah suatu daerah atas dasar persyaratan atau kriteria tertentu maka pada daerah tersebut akan muncul kesamaan tertentu pula. Kesamaan tersebut, dapat terbentuk dari unsur alam atau fisik, unsur manusia, maupun hasil interaksi keduanya, dan membentuk suatu wilayah yang dapat dibedakan dengan wilayah-wilayah lainnya yang memiliki ciri berbeda. Wilayah yang memiliki ciri khas tersebut dalam geografi disebut region.

Wilayah geografi atau region dapat membedakan berdasarkan unsur fisik. Misalnya, wilayah geologi (geological region), wilayah jenis tanah (soil region), wilayah iklim (climatic region), dan wilayah vegetasi (vegetation region). Kita pun dapat membedakan wilayah berdasarkan unsur sosial budaya manusia seperti wilayah bahasa (linguistic region), wilayah ekonomi (economic region), wilayah sejarah (historical region), dan wilayah politik (political region) seperti halnya batas negara-negara di dunia. Berdasarkan wilayah geologi (unsur fisik), di atas permukaan bumi akan ditemukan daerah patahan, lipatan, atau daerah yang terbentuk dari proses tektonisme sehingga mempunyai bentuk dan fenomena yang khas. Misalnya, fenomena pertambangan minyak bumi di Jambi. Fenomena ini menjadikan Jambi sebagai wilayah geologi yang berbeda dengan wilayah lainnya.

Berdasarkan jenis tanahnya (unsur fisik), kita akan menemukan kawasan tanah gambut yang selalu terbakar pada musim kemarau seperti yang terjadi di Kalimantan. Wilayah kawasan tanah gambut jelas berbeda dengan kawasan tanah kapur yang terdapat di Gunung Kidul, Yogyakarta, berbeda pula dengan lereng Merapi yang cenderung vulkanis. Berdasarkan bahasa (unsur sosial), kita pun akan menemukan berbagai wilayah yang berbeda. Daerah yang menggunakan bahasa Jawa akan membentuk wilayah berbeda dengan daerah yang berbahasa Sunda. Setiap tempat mempunyai kekhasan masing-masing baik yang dapat diamati secara langsung maupun dari aspek-aspek administrasi sosial. Wilayah kota berbeda dengan desa disamping karena secara fisik berbeda juga karena secara administrasi berbeda. Bahkan secara fisik sama-sama padat, tetapi kondisi sosialnya berbeda, sehingga antara Jakarta dengan Surabaya nampak sebagai wilayah yang sama-sama padat tetapi masyarakatnya punya kebiasaan dan kehidupan sosial yang berbeda.

Keragaman dalam mendefinisikan konsep wilayah terjadi karena perbedaan dalam permasalahan ataupun tujuan pengembangan wilayah yang dihadapi. Kenyataannya, tidak ada konsep wilayah yang benar-benar diterima secara luas. Para ahli cenderung melepaskan perbedaan-perbedaan konsep wilayah terjadi sesuai dengan fokus masalah dan tujuan-tujuan pengembangan wilayah. Konsep wilayah yang paling klasik (Richardson, 1969; Hagget, Cliff dan Frey, 1977) mengenai tipologi wilayah, membagi wilayah ke dalam tiga kategori: (1) wilayah homogen (uniform atau homogeneous region), (2) wilayah nodal, dan (3) wilayah perencanaan (planning region atau programming region). 

Selain itu Blair (1991) mengemukakan kerangka klasifikasi konsep wilayah yang lebih mampu menjelaskan berbagai konsep wilayah yang dikenal selama ini adalah : (1) wilayah homogen (uniform), (2) wilayah sistem/fungsional, (3) wilayah perencanaan/pengelolaan (planning region atau programming region). Dalam pendekatan klasifikasi konsep wilayah ini, wilayah nodal dipandang sebagai salah satu bentuk dari konsep wilayah sistem. Sedangkan dalam kelompok konsep wilayah perencanaan, terdapat konsep wilayah administratif-politis dan wilayah perencanaan fungsional.

REGIONALIZATION 
Regionalization menunjukkan proses penentuan (delineation) wilayah. Perwilayahan secara Formal dan Fungsional Perwilayahan ialah suatu proses dilineasi atau pembatasan suatu wilayah. Apabila kriteria yang dijadikan dasar mendelineasi sederhana misalnya kepadatan penduduk, maka pendelineasian akan mudah. Jika kriteria yang digunakan berpariasi, perwilayahan menjadi agak rumit.

Perwilayahan dibagi menjadi dua :
  1. Perwilayahan secara formal Tujuan perwilayahan formal adalah untuk mengetahui wilayah mana yang homogen atau seragam. Teknik yang bisa digunakan pendelineasian wilayah formal adalah metode nilai bobot indeks. Metode ini digunakan untuk mendelineasi wilayah berdasarkan lebih dari satu kriteria. 
  2. Perwilayah secara fungsional Pembatas suatu wilayah secara fungsional menyangkut pengelompokan beberapa unit wilayah yang memiliki tingkat kepentingan hubungan. Dengan demikian wilayah fungsional lebih menekankan pada arus hubungan dengan titik pusat. Pendekatan untuk perwilayah fungsional dilakukan dengan analisis aliran barang atau orang. Pada analisis ini wilayah fungsional berdasar pada arah dan intensitas aliran barang atau orang antara titik pusat dan wilayah sekitarnya. Pada umumnya aliran lebih intensif untuk 2 wilayah yang jauh dari pusat. Luas daerah pengaruh pusat adalah sampai pada tempat arus aliran. Aliran itu bisa dalam beberapa bentuk, dalam bidang ekonomi bisa berupa barang, penumpang atau jalan. Dalam bidang sosial seperti arus siswa atau pasien di rumah sakit. Bidang politik terutama arus belanja negara. Bidang informasi seperti surat telegram, surat kabar, telepon dan lain-lain. Variasi dari analisis aliran barang atau orang adalah teori grafik. Pendekatan ini masih sederhana tapi merupakan cara yang lebih berstruktur dan sistematis untuk identifikasi wilayah fungsional atau wilayah modal.
Banyak  ahli  geografi  mengangap perwilayahan mempunyai susunan yang sama seperti pengklasan atau klasifikasi. Jadi perwilayahan merupakan cara atau metode klasifikasi.

Manfaat proses perwilayahan
Dalam dunia ilmu pengetahuan, klasifikasi sering digunakan untuk dua manfaat dasar (Johnston,1976) yakni : (1) sebagai alat penyederhanaan fenomena dunia nyata dan (2) dan sebagai alat pendeskripsian. Klasifikasi  adalah alat yang dapat mendeskripsikan fenomena termasuk di dalam menggambarkan hubungan antara manusia dengan sumberdaya yang dimanfaatkan di atas permukaan bumi. Keragaman dan perbedaan sumberdaya-sumberdaya serta perilaku dan cara-cara manusia memanfaatkannya di atas dunia ini dapat dijelaskan dan disederhanakan dengan pengklasifikasian perwilayahan. Dengan demikian, klasifikasi perwilayahan tidak lain merupakan alat (tool) untuk mempermudah menjelaskan keragaman dan berbagai karakteristik fenomena yang ada.

Contoh Mengidentifikasi Wilayah Formal dan Fungsional
  • Contoh mengidentifikasi wilayah formal Sesuai dengan pengertian di atas, wilayah formal adalah wilayah yang dipandang dari suatu aspek tertentu mempunyai sifat-sifat dan ciri-ciri yang relatif sama. Kriteria pokok yang digunakan antar wilayah dapat berbeda bisa berupa aspek fisik, iklim dan ekonomi, untuk membuat perwilayahan diperlukan data atau atlas dengan data tertentu dari wilayah tersebut. Hal ini disebabkan peta tanpa disertai suatu data tidak akan dapat untuk membuat peta tematik perwilayahan. Misalnya untuk dapat membuat peta ekonomi wilayah diperlukan data kegiatan ekonomi. Demikian pula untuk membuat peta topografi wilayah diperlukan data kantor. 
  • Contoh mengidentifikasi wilayah fungsionalWilayah fungsional adalah suatu wilayah yang mempunyai ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah belakangnya. Dengan kata lain, suatu wilayah fungsional dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan garis melingkar. Contohnya wilayah kota dengan wilayah belakangnya, lokasi produksi dengan wilayah pemasarannya dan sebagainya.

Perwilayahan Berdasarkan fenomena Geografis 
Di Lingkungan Setempat Perwilayahan berdasarkan fenomena geografis dapat dilihat dari beberapa aspek :
  • Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan di Indonesia dikenal pembagian wilayah kekuasaan pemerintahan, seperti propinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan dusun. 
  • Berdasarkan kesamaan kondisi di sini yang paling umum adalah kesamaan kondisi fisik. Contohnya Jawa Tengah di bagian atas pantai timur pegunungan dan pantai barat. 
  • Berdasarkan ruang lingkup pengaruh ekonomi perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa pusat pertumbuhan yang ciri-ciri sama besarnya dan rankingnya. Kemudian ditetapkan batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan. Contohnya batas pengaruh satu kota dengan kota lainnya hanya dapat dilakukan untuk kota yang sama rankingnya. 
  • Berdasarkan wilayah perencanaan atau program dalam pembagian ini ditetapkan batas-batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek. Contohnya DAS Bengawan Solo, DAS Berantas dan DAS Serayu.
Konsep perwilayahan juga merupakan alat untuk perencanaan/ pengelolaan. Perwilayahan digunakan sebagai alat untuk mengelola dan mencapai tujuan-tujuan pembangunan.

Kebijakan perwilayahan digunakan untuk penerapan pengelolaan (manajemen) sumber daya yang memerlukan pendekatan yang berbeda sesuai dengan perbedaan karakteristik secara spasial. Secara tradisi, manusia telah lama melakukan perwilayahan atas dasar satuan politik administrasi diatas permukaan bumi menjadi unit-unit wilayah dalam berbagai tingkatan seperti negara, propinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan sebagainya.

Sistim perwilayahan administrasi terkait sangat erat pada sistim pemerintahan beserta perangkat-perangkatnya. Diluar sistim perwilayahan administratif, juga dikenal berbagai perwilayahan-perwilayahan, perencanaan atau pengelolaan yang tidak terlalu struktural melainkan sebagai unit-unit koordinasi atau pengelolaan yang terfokus pada tujuan-tujuan dan penyelesaian-penyelesaian masalah tertentu, seperti kawasan otorita, DAS, Free trade zone, dan lain-lain.

No
Wilayah
Tujuan dan maanfaat penggunaan
Contoh
1
Wilayah homogen
1.   Penyederhanaan dan pendeskripsian wilayah
2.   Pewilahan pengelolaan (zonasi kawasan fungsional)
1.     Pola penggunaan atau penutupan lahan.
2.     Pewilayah komoditas
2
Wilayah nodal
1.   Deskripsi hubungan nodalitas
2.   Identifikasi daerah pelayanan atau pengaruh
3.   Penyusunan hirarki pelayan atau fasilitas.
1.     Keterkaitan CBD dan daerah pelayanannya.
2.     “Gwoth pole area”
3.     Central Place and peryphery.
4.     Sistem/ordo kota/ pusat pelayanan.
3
Wilayah sistem ekologi
1.   Pengelolaan sumberdaya wilayah berkelanjutan.
2.   Identifikasi carrying capacity kawasan
3.   Siklus alam aliran sumberdaya, biomasa energi limbah, dll
1.     Pengelolaan DAS
2.     Cagar alam
3.     Ekosistem mangrove
4
Wilayah sistem ekonomi
1.   Percepatan pertumbuhan wilayah.
2.   Produktifitas dan mobilisasi sumberdaya.
3.   Efesiensi.
1.     Wilayah pembangunan
2.     Kawasan andalan
3.     KAPET
4.     Kawasan agropolitan
5.     Kawasan cepat tumbuh (pertumbuhan)
5
Wilayah sistem sosial
1.   Perwilayahan menurut sistem budaya, etnik, bangsa, dll
2.   Identifikasi komunitas dan society.
3.   Optimalisasi interaksi sosial
4.   Community Development.
5.   Keberimbangan, pemerataan dan keadilan.
6.   Distribusi pengusaha sumberdaya
7.   Pengelolaan konflik
1.     Kawasan adat
2.     Perlindungan/ pelestarian (cagar) budaya.
3.     Pengelolaan kawasan publik kota (menghindari tawuran)
7
Wilayah politik
1.   Menjaga keutuhan/ integrasi wilayah teritorial.
2.   Menjaga pengaruh/ kekuasaan teritorial.
3.   Menjaga pemerataan (equity) antarsub wilayah
1.     Negara
2.     Propinsi
3.     Kabupaten
4.     Desa
8
Wilayah administratif
Optimasi fungsi-fungsi administrasi dan pelayanan publik pemerintahan.
1.     Negara
2.     Propinsi
3.     Kabupaten
4.     kecamatan

Di bawah ini diberikan beberapa klasifikasi yang berbeda, pengertian wilayah berdasarkan proses klasifikasi yang berbeda.

Wilayah
Contoh
1.   a. Berdasarkan keragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu. Wilayah seperti ini disebut uniform region,




b. Wilayah yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan garis melingkar. Wilayah seperti ini disebut nodal region.

2.   a. Klasifikasi wilayah yang terutama menekankan kepada jenisnya disebut generic region. Dalam hal ini fungsi wilayah kurang diperhatikan.
b. klasifikasi wilayah menurut kekhususannya merupakan daerah tunggal, mempunyai ciri-ciri geografi. Wilayah sedemikian ini disebut spesific region













T
3.   wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistik deskriptif, dan metode statistik analitik. Seperti factor analysis. Perwilayahan seperti ini masih terus dikembangkan.
Wilayah pertanian, di mana terdapat keragaman atau kesamaan antara petani atau daerah pertanian dan kesamaan ini menjadi sifat yang dimiliki oleh elemen-elemen yang membentuk wilayah.

Wilayah kota metropolitan Daerah khusus Ibukota Jakarta Raya, dimana dikota ini terdapat beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan oleh jaring-jaring jalan.

Wilayah iklim, wilayah vegetasi, wilayah fisiografi, wilayah pertanian. Dalam hal ini yang ditekankan adalah jenis perwilayahan saja.
Wilayah Asia Tenggara, dimana daerah ini merupakan darah tunggal dan mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus. Seperti dalam hal lokasi, penduduk, adat istiadat, bahasa dan lain sebagainya.
Wilayah waktu Indonesia bagian timur, dimana daerah ini merupakan daerah tunggal dan mempunyai ciri khusus yaitu, yang lokasinya di Indonesia  bagian timur.
Wilayah daerah tingkat I Sulawesi Selatan dimana daerah tersebut merupakan daerah tunggal dan mempunyai ciri khusus yaitu merupakan unit administrasi pemerintahan sebagai daerah tingkat I.
Wilayah yang cocok untuk padi basah di Jawa untuk mendapatkan wilayah ini, harus dikumpulkan bermacam-macam data seperti kedalaman tanah, permiabilitas tanah, drainase tanah, kandungan hara tanah, PH tanah, ketinggian tempat, tempertur udara, kemiringan lereng, CH bulan Januari hingga Desember dan kemudian data yang sebanyak ini dioleh dengan menggunakan metode statistik analitik untuk memperoleh wilayah yang cocok untuk padi basah. Untuk memproses data sebanya ini biasanya dipergunakan komputer.


DAFTAR PUSTAKA

Ernan Rustiadi, Sunsun Saefulhakim, & Dyah, R Panuju, 2009. Perencanaan dan pengembangan wilayah. Kerjasama Cresptent Press dan Yayasan Obor Indonesia, Anggota IKAPI DKI Jakarta.

 Henk Huisman, 1986. Regional and Rural Development Planning Series. Faculty of Geography Gajah Majad University Yokyakarta

Ruchyat Deni Djakapermana, 2010. Pengembangan wilayah, melalui pendekatan kesisteman. IPB Press IPB Darmaga Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar